Selasa, 23 Juni 2015

Nuruddin ar raniri


By on 07.14


Nuruddin ar raniri
Nama lengkap beliau adalah nuruddin muhammad  bin hasanjin al hamid asy syafii ar raniri. Beliau lahir pada akhir abad 16 di pantai gujarat, india. Beliau memulai pendidikannya  di kota ranir kemudian ke wilayah hadhramaut. Guru yang paling mempengaruhi beliau adalah abu nafs sayyid imam bin abdullah sorang guru tarekat rifa’iyah dari gujarat, india.
Menurut catatan azyumardi azra, ar raniri merupakan tokoh pembaruan di aceh. Ia mulai melancarkan pembaruan islamnya di aceh setelah mendapat pijakan yang kuat di istana aceh. Pembaharuan utamanya adalah memberantas aliran wujudiyah yang dianggap aliran sesat. Ar raniri dikenal pula sebagai syekh islam yang mempunyai otoritas untuk mengeluarkan fatwa menentang aliran wujudiyah ini. Bahkan, lebih jauh ia mengeluarkan fatwa yang mengarah pada perburuan terhadap orang yang sesat.[1]
Ajaran tasawuf nuruddin ar raniri
1.      Tuhan
Pendirian ar raniri dalam masalah ketuhanan pada umumnya bersifat kompromis. Ia berupaya menyatukan pahammutakallimin dengan paham para sufi yang diwakili ibnu arabi. Ia berpendapat bahwa ungkapan “wujud Allah dan Alam Esa” berarti alam ini merupakan sisi lahiriyahh dari hakikaknya yang batin, yaitu Allah SWT., sebagaimana yang dimaksudkan ibnu Arabi. Akan tetapi, ungkapan itu pada hakikatnya adalah bahwa alam ini tidak ada. Yang ada hanyalah wujud Allah yang esa. Jadi, tidak dapat dikatakan bahwa alam ini berbeda atau bersatu dengan Allah SWT. Pandangan ar raniri hampir sama dengan ibnu arabi bahwa alam ini merupakan tajalli Allah SWT. Akan tetapi, tafsirannya di atas membuatnya terlepas dari label panteisme ibnu arabi.[2]
2.      Alam
Ar raniri berpandangan bahwa alam ini diciptakan Allah SWT melalui tajalli. Ia menolak teori al-faidh (emanasi) al farabi karena membawa pengakuan bahwa alam ini qadim sehingga dapat jatuh pada kemusyrikan. Alam dan falak, menurutnya merupakan wadah tajalli asma dan sifat Allah SWT dalam bentuk yang konkret. Sifat ilmu ber-tajalli pada alam akal; nama rahman ber-tajalli pada Arsy; nama Rahim ber-tajallii pada kursy; nama raziq ber-tajalli pada falak ketujuh; dan seterusnya.[3]
3.      Manusia
Manusia menurut ar raniri merupakan makhluk Allah SWT yang paling sempurna di dunia ini. Sebab, manusia merupakan khalifah AllahSWT di bumi yang dijadikan sesuai dengan citra-Nya. Dia merupakan mazhhar (tempat kenyataan asma dan sifat Allah SWT paling lengkap dan menyeluruh). Konsep insan kamil, pada dasarnya hampir sama dengan apa yang digariskan ibnu arabi.[4]
4.      Wujudiyah
Inti ajaran wujudiyyah, menurut ar raniri, berpusat pada Wahdat al-Wujud, yang disalahartikan kaum wujudiyyah dengan arti kemanunggalan Allah SWT dengan alam. Menurutnya, pendapat Hamzah Al-Fansuri tentang Wahdat Al-Wujud dapat membawa pada kekafiran. Ar raniri berpandangan bahwa jika benar Tuhan dan makhluk hakikatnya satu, dapat dikatakan bahwa manusia adalah Tuhan dan Tuhan adalah manusia, jadilah seluruh makhluk itu adalah Tuhan. Semua yang dilakukan manusia, baik buruk maupun baik, Allah SWT turut melakukannya. Jika demikian halnya, manusia mempunyai sifat-sifat Tuhan.[5]
5.      Hubungan syariat dan hakikat
Pemisahan antara syariat dan hakikat, menurut ar raniri merupakan sesuatu yang tidak benar. Untuk menguatkan argumentasinya, ia mengajukan beberapa pendapat pemuka sufi, di antaranya adalah syekh Abdullah Al-Aidarusi yang menyatakan bahwa tidak ada jalan menuju Allah SWT kecuali melalui syariat yang merupakan pokok dan cabang islam.[6]
Abdur rauf as-singkili
Nama lengkap beliau adalah syekh abdur rauf bin ali al fansuri. Beliau adalah seorang ulama dan mufti besar kerajaan aceh pada abad ke-17 (1606-1637 M). Pendidikannya dimulai dari ayahnya di simpang Kanan (sinkil). Kepada ayahnya , ia belajar ilmu-ilmu agama, sejarah, bahasa arab, mantiq, filsafat, sastra arab atau melayu, dan bahasa persia. Pendidikannya kemudian dilanjutkan ke Samudra Pasai dan Belajar di Dayah Tinggi pada Syekh Sam Ad-Din As-Sumatrani. Setelah itu, ia melanjutkan ke Arabia.[7]


[1]Bukune alfi hal 344
[2]Ibid hal 345
[3]Ibid hal 345
[4]Ibid hal 345-346
[5]Ibid hal 346
[6]Ibid hal 346
[7]Ibid hal 347 

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 komentar:

Posting Komentar