Sabtu, 23 Mei 2015


By on 19.34



MAKALAH BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA


Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Endang Rahmawati, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
1.      Reni Muazizah      (145131016)
2.      Siti Nur Alfiyah    (145131021)
3.      Ravita Anggraini   (145131023)
4.      Vivera Marlianti    (145131024)
5.      Heppy Apriyani    (145131037)
6.      Arnisa Ika Prilia    (145131034)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2015
A.    PENDAHULUAN
Bahasa indonesia merupakan sarana komunikasi yang digunakan dalam beragam keperluan disesuaikan situasi dan kondisi. Keanekaragaman penggunaan bahasa itulah yang dinamakan ragam bahasa indonesia. Oleh karena itu, bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting bagi manusia, sehingga mempelajarinya dengan lebih mendalam akan memudahkan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Secara garis besar ragam bahasa dibagi menjadi dua ragam bahasa yaitu ragam bahasa formal dan ragam bahasa informal. Masing-masing ragam bahasa memiliki ciri-ciri yang menunjukkan perbedaan diantara masing-masing ragam bahasa tersebut. Pemakaian ragam bahasa perlu disesuaikan antara situasi dan fungsi pemakaian. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan manusia terhadap sarana komunikasi juga bermacam-macam. Untuk itu, kebutuhan sarana komunikasi bergantung pada situasi pembicaraan yang berlangsung.
B.     PENGERTIAN RAGAM BAHASA
Kridalaksana mengemukakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan.Jadi, ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang timbul menurut situasi dan fungsi yang  memungkinkan adanya variasi tersebut. Ragam bahasadianggapsebagairagam yang baik, apabilasudahdigunakandenganbaik dikalangan terdidik, didalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), didalam suasana resmi atau didalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono, bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia timbul masalah pokok, yaitu: masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Situasi yang resmi kita dituntut menggunakan bahasa yang baku misal situasi disekolah, dikantor, maupun pertemuan resmi. Sebaliknya bahasa tidak baku dapat kita gunakan dirumah, taman, pasar dll.

C.    PEMBAGIAN RAGAM BAHASA
1.      Penggunaan bahasa menurut konteks. Terdapat dua jenis ragam bahasa, yaitu bahasa formal dan tidak formal.
a.      Ragam Bahasa Formal
Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi contohnya saat mengajar, rapat, atau bertutur dengan orang yang kita tidak kenal dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.
Ciri-ciri bahasa formal sebagai berikut :
1)      menggunakan unsur secara dramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2)      menggunakan imbuan secara lengkap;
3)      menggunakan kata ganti resmi;
4)      menggunakan kata baku;
5)      menggunakan kata EYD; dan
6)      menghindari unsur kedaerahan.
Bahasa baku sebagai ragam bahasa formal untuk orang berpendidikan, dan memiliki beberapasifat. Pertama, sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Kedua, bersifat kecendekiaan, cendrung menggungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal. Ketiga, adanya penyeragaman kaidah baku, bahasa kedalam bahasa Indonesia.penyamaan ragam bahasa atau penyeragaman variasi bahasa. Kegunaan dari penyeragaman ini adalah untuk menyamakan presepsi atas suatu. Keempat , bersifat dinamis. Dinamis yang artinya tidak statis, tidak baku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati.
b.      Ragam Bahasa Nonformal
Ragam bahasa nonformal digunakan pasca situasi santai dan kepada orang yang dikenal akrab. Kuantitas pemakaian bahasa tidak resmi banyak tergantng pada tingkat keakraban pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Prinsip yang dipakai dalam bahasa tidak resmi adalah asal orang yang diajak bicara yang bisa mengerti.
Bahasa nonformal mempunyai sifat yang khas, yaitu :
1)      Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung; dan
2)      Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh: bilang, bikin, biarin dll.
Pada perkembangannya, bahasa nonformal menciptakan ragam bahasa yang bervariatif berdasarkan pemakaiannya seperti bahasa gaul. Dari segi fungsinya bahasa gaul memiliki persamaan antara slang, jargon dan prokem. Fungsi slang dan prokem digunakan untuk merahasiakan sesuatu kepada kelompok lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa jargon adalah kosa kata khusus yang dipergunakan dibidang kehidupan (lingkungan) tertentu.

2.      Penggunaan Bahasa Menurut Waktu
Dalam hal ini ragam bahasa berdasarkan waktunya dapat dibagi menjadi tiga yaitu bahasa ragam lama atau kuno, bahasa ragam baru atau modern, bahasa ragam kontemporer.
Bahasa ragam kuno dapat diketahui keberadaannya melalui sejumlah dokumen kuno, prasasti-prasasti dan tulisan-tulisan dalam peranti yang masih sangat sederhana. Sedangkan bahasa ragam baru dimungkinkan terjadi inovasi-inovasi kebahasaan yang baru. Dalam perkembangan bahasa yang sekarang ini bentuk kebahasaan yang baru mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan yang telah banyak bermunculan. Bahasa inilah yang disebut dengan bahasa kontemporer.
3.      Ragam Bahasa Berdasarkan Medianya
Dilihat dari dimensi bahasanya, ragam bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa ragam lisan dan bahasa ragam tulis. Bahasa ragam lisan lazimnya ditandai dan ditentukan oleh penggunaan aksen-aksen bicara atau penekanan-penekanan tertentu dalam aktivitas bertutur, pemakaian intonasi atau lagu kalimat tertentu.
Selanjutnya yang dimaksud dengan bahasa ragam tulis adalah bahasa yang hanya tepat muncul dalam konteks tulis. Bahasa dalam ragam tulis harus sangat cermat dalam pemakaian tanda bacanya, dalam pemakaian ejaan, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf dan seterusnya.
Ragam lisan dan Ragam tulis tentu sangat berbeda. Adapun perbedaanya adalah sebagai berikut :
1)      Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.
2)      Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa bahasa yang digunakan dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap dari pada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada didepan pembicara. Kelengkapan ragam tulis Menghendaki agar orang yang “diaerikatjak bicara” mengerti isi tulisan itu.
3)      Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan didalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa  yang diperbicarakan dalam suatu ruang diskusi susastra belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar ruang itu. Sebaliknya, ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
4)      Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkap dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.


4.      Ragam Bahasa Berdasarkan Keresmian Keadaan Penggunaannya
Berdasarkan dilihat dari kresmian penggunaanya ragam bahasa dibedakan menjadi dua,  yaitu ragam sosial dan ragam fungsional. Ragam sosial yaitu, ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut juga ragam profesional, adalah ragam bahsa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Dalam kenyataannya, ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negara dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam kelingkungan keilmuan atau teknologi dan kedokteran.
















D.    PENUTUP
Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam keperluan, disesuikan dengan situasi dan kondisi. Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa Indonesia. Namun, ragam bahasa ini harus disesuaikan dengan penggunaan yang benar, yaitu harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang sesuai.
Ragam bahasa dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu menurut konteks, waktu, dan medianya. Ragam bahasa menurut konteksnya dibagi menjadi formal dan non formal, bahasa nonformal menciptakan ragam bahasa yang bervariatif berdasarkan pemakaiannya misalnya bahasa gaul.




















DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, Amran Tasai. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Tangerang : Pustaka Mandiri. 2012.
Nasucha, Yakub, Muhammad Rohmadi, Agus Budi Wahyudi. Bahasa Indonesia untuk Penulis Karya Tulis Ilmiyah. Yogyakarta: Media Perkasa. 2014.

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 komentar:

Posting Komentar