B. Perkembangan Islam di Indonesia
1.
Perkembangan Islam di Sumatera
a. Kerajaan Samudra Pasai
Pada
pertengahan abad ke-13, di Sumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai
yang merupakan kerajaan Islam pertama di indonesia. Kerajaan ini terlatak di
daerah sisi timur laut Aceh yang sekarang merupakan wilayah kabupaten
Lhokseumawe.
Kemunculan kerajaan Samudra Pasai merupakan akibat dari Islamisasi
daerah-daerah pantai oleh para pedangang muslim pada abad ke-7. Samudra Pasai
adalah kerajaan maritim dimana perekonomian tidak ditopang dari pertanian,
melainkan ndari sektor perdagangan dan pelayaran. Kerajaan ini telah mengadakan
hubungan dengan Sultan Delhi di India pada tahun 746 H/1345 M. Ats perintah
Sultan Delhi, Ibnu Batuatah, seorang pengembara dari meksiko singgah di samudra
pasai setelah mengunjungi china.
Ibnu
Batutah menceritakan bahwa Islam sudah hampir satu abad disiarkan disana. Ia
juga menceritakan kesalehan, kerendahan hati, dan semangat keagamaan rajanya.
Pada tahun 1521, kerajaan trsebut di taklukan oleh Portugis selama tiga tahun.
Adapun raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Samudra Pasai :
1. Sultan
al-Malikul Shaleh
2. Sultan
Muhammad Malik Zahir
3. Sultan
Muhammad Malik Zahir
4. Sultan
Mansyur Malik Zahir
5. Sultan
Ahmad malik Zahir
6. Sultan
Zainal Abidin Malik Zahir
7. Sultan
Nasyrasyah
8. Sultan
Abu Zaid Malik Zahir
9. Sultan
Mahmud Malik Zahir
10. Sultan
Zaenal Abidin
11. Sultan
Abdullah Malik Zahir
12. Sultan Zainal Abidin
b. Kerajaan Aceh
Pad tahun
1514, di ujung utara Palau Sumatera berdiri Kesultanan Islam Aceh.
Pendirinyaadalah Sultan Ali Mungayatb Syah. Kesultanan Aceh ini juga dikenal
dengan nama Aceh Darussalam. Kesultanan Aceh mencapai kejayaan masa kejayaan
saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Kesultanan Aceh juga menjalin hubungan
dengan Kerajaan Turki Usmani (Ottoman). Dalam kesultanan tersebut talah berlaku
undang-undang yang disebut dengan mahkota alam yang bertahan dalam beberapa
generasi berikutnya.
Pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda
hukum syariatb islam dilaksanakan dengan tegas. Contohnya adalah putra sultan
sendiri, Meurah Pupok, dihukum rajam karena berzina dengan seorang istri
perwira. Ketika dicegah oleh penasihatnya, Sultan Iskandar Muda berkata “Mati
anak ada makamnya, mati hukum harus keman kita cari keadilan”. Setelah Sultan
Iskandar Muda wafat digantikan oleh menatunya Sultan Iskandar Sani, setelah
wafatnya Sultan Iskandar Sani Kesultanan Aceh berturut-turut diperintah oleh
Sultanah (Sultan Wanita). Pada tahun 1699 pemerintahan sultanah tidak diteruskan
karena adanya fatwa dari Mekah tentang syariat
yang melarang wanita untuk memerintah negara.
Pada tahun
1874, Belanda menyatakan aceh dan dearah taklukannya sebagai kekeusaannya.
Sekalipun kesultanan Aceh tekah dikuasai Belanda, Aceh masih memiliki seorang
Sultan yaitu Sultan ran Muhammad Daud Syah. Beliau dinobatkan sebagai sultan di
Masjid Indrapuri pada tahun 1878. Beliau di tangkap oleh Belanda pada tahun
1903, dibuang ke Ambon pada tahun 1907, dan wafat pada tahun 1939.
2. Perkembngan Islam di Jawa
Perkembanngan Islam di pulau jawa tidak lepas dari perjuangan para wali
yang berjumlah sembilan atau yang lebih dikenal dengan sebutan wali songo. Para
wali yang etrmasuk dalm wali songo adalah sebagai berikut :
a. Maulana Malik Ibrahim
Maulana
Malik Ibrahim dikenal juga dengan nama Maulana Magribi atau Syeh Maghribi
karena berasal dari wilayah magribi, Afrika Utara. Ada juga yang menyebeutnya
Syeh Jumadil Kubra, nama yang berkaitan dengan nama ayahnya. Kedatangan Maulana
Malik Ibrahim tercatat sebagai orang Islam pertama yang berasa di pulau jawa.
Oleh karena itu kedatngannya dianggap sebagai permulaan Islam masuk ketanah
jawa.
Maulana
Malik Ibrahim menerapkan metodre dakwah yang tepat untuk menarik simpati
masyarakar terhadap islam. Beliau meninggal pada tanggal 12 Rabiulawal 882 H
atau 8 April 1419 M dan dimakamkann dipekuburan Gapura Wetan Gresik.
b. Sunan Ampel
Sunan Ampel
lahir di Campa. Aceh pada tahun 1401 dengan nama asli Raden Rahmat. Ia adalah
putra dari Maulana Malik Ibrahim dan Istrinya yang bernama Candrawulan. Sunan
Ampel adalah penerus cita-cita serta perjuangan Maulana Malik Ibrahim.
Aktifitasnya dimulai dengan mendirikan Pesantren Ampel Denta seningga ia
dikenal sebagai pembina pondok pesantren di jawa timur. Di pesantren tersebut,
mendidik pemuda islam untuk enjadi dai. Diantara mereka ada Raden Paku, Raden
Fatah dan dan Raden Makdum Ibrahim, Syarifudin, dan Maulana Ishak. Sunan Ampel
adalah orang yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak.
Pada awal
penyiaran islam dipulau Jawa, sunan
Ampel ingin menerapkan Syariat Islam secar murni. Ia tidak setuju dengan
kebiasaan masyarakat jawa seperti, kenduri, selamatan dan sesaji. Namun
wali-wali lain berpendapat untuk sementara waktu boleh dilakukan karena
masyarakat masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan tersebut.
c. Sunan Bonang
Sunan
bonag lahir di Surabaya pada tahun 1465. Ia dahulu adalah putra Raden Rahmat
sepupu Sunan Kalijaga. Ia dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim. Sunan
Bonang juga dianggap sebagai pencipta gending pertama. Dalam penyabaran agama
Islam ia menyesuaiakan diri dengan kebudayaan jawa dan masyarakatnya yang
menyukai wayang serta musik gamelan. Sunan bonang memusatkan dakwahnya di
daerah Tuban. Dalam dakwahnya dia
menyubah nama-nama dewa dengan nama malaikat. Sunan Bonag membearikan
pendidikan Islam secara mendalam kepada Raden Fatah, putra Raja Majapahit Prabu
Brawijaya yng kemudian menjadi Sultan Demak yang pertama pada tahun 1525.
d. Sunan Giri
Sunan Giri
lahir pad abad ke-15 denagn nama asli Raden Paku. Ia adalah putra dari Maulana
Ishak yang dikenal dengan nama Raden Ainul Yaqin. Sunan Giri memeulai aktivitas
dakwahnya di daerah Griri dan mendirikan pesantren yang kebanyakan diikuti oleh
masyarakat dari golongan lemah. Kemudian beliau mengirim murid terdidiknya
untuk berdakwah di daerah diluar pulau jawa. Sunan Giri dikenal sangat berjiwa
demokratis. Ia mendidik murid-muridnya dengan berbgai permainan. Suana Giri
wafat dan dimakamkan di Giri Gresik pada
tahun 1506.
e. Suna Drajat
Sunan
drajat lahir di Ampel Surabaya pada tahuin 1407dengan nama Sali Raden Qasim
atau Syarifudin. Ia merupakan putra Sunan Ampel. Hal yang paling menonjol dalam
dakwah Sunan Drajat adalah beliau sangat memeperhatikan masalah-masalah sosial.
Dakwahn ya selalu berorientasi pada kegotongroyongan. Ia selalu menekankan
bahwa membantu masyarakat umum, menyantuni anak yatim dan fakir miskin
merupakan suatu amalan yang diperintahkan agama Islam. Sunan Drajat wafat di
Gresik pada pertengahan abad ke- 16.
f. Sunan Kalijaga
Sunan
Kalijaga lahir sekitar abad ke-14 bernama
Raden Mas syahid. Ayahnya dalah tumenggung Wilwatikna yang kemudian
menjadi bupati Tuban. Konon nama kali jaga berasal dari bahasa arab qadi zaka yang berarti membersihakan dan bermakna pemimpin yang menegakkan kebersihan dan
kesucian.
Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan
pendekatan kultural termasuk pemanfaaatan wayang dan gemelan sebagai media
dakwah, orang yang paling berjasa adalah Sunan Kalijaga dia menciptakan wayang
purwa atau wayang kulit yang bercorak Islami seperti saat ini. Sunan kalijaga
juga berjasa dalam perkembangan seni suara, seni ukir, seni busana, seni pahat,
dan kesusastraan.
g. Sanan kudus
Nama asli
Sunan Kudus adalah Jakfar Sidiq. Menurut silsilahnya Sunan Kudus mempunyai
hubungan keturunan dengan Nabi Muhammad SAW.
Beliau menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, Ia
mempunyai keahlian khusus dalam ilmu antara lain fikih, usul fikih, tauhid,
hadis, tafsir, serta logika. Oleh karena itu ia di juluki sebagai waliyyul-‘ilmi atau orang yang ilmunya
kuat. Beliau membuat berbagai cerita agamatermasuk gending yanag terkenal,
yaitu gendinhg mas kumambang dan mijil.
h. Sunan Muria
Sunan Muria
adalah putra dari Sunan Kalijaga,nama aslinya adalah Raden Umar Sa’id sedangkan
nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Sunan Muria memusatkan dakwahnya di daerah
Gunung Muriayang terletak 18 KM dari kota Kudus. Ciri khas dakwah Sunan muria
adalah dia lebih suka Islam di desa-desa terpencil sebagai pusat dakwah. Cara
yang ditempuh dalam menyiarakn agama Islam adalah dengan mengadakan
kursus-kursus kepada para pedangan, nelayan, dan rakyat biasa.
i. Sunan Gunung Jati
Sunan
Gunung Jati lahir di Mekkah pada 1448. Ia adalah cucu raja Padjajaran Prabu
Siliwangi, Ia mengambangkan ajaran Islam di Cirebon. Sanan Gunung Jati wafat di
gunung jati cirebon jawa barat.
0 komentar:
Posting Komentar