AL- QUR’AN DAN WAHYU
Makalah Ini
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu:
Supriyanto, M.Ud
Disusun Oleh:
1. Rizki
Fauizi (145131005)
2. Nuryati
(145131006)
3. Diyan
setianingsih (145131028)
4. Kholida
Auliya (145131043)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2015
PEMBAHASAN
A.
Pendahuluan
“Pewahyuan Al-Qur’an”
terentang selama kurang lebih 22 tahun karena
wahyu turun sesuai kebutuhan lingkungan. Dari sinilah kelompok kami ingin
mencoba memberi sedikit pengertian dan gambaran tentang “Al-Quran dan Wahyu”
yang kami dapat dari berbagai sumber buku fererensi, susuai tugas yang kami
dapat dari dosen
mata kuliah Ulumul Qur’an.
B. Pengertian Al-Qur’an
Secara
bahasa,lafal al-qur’anberasal dari qara’a-yaqra’u-qira’atan-qur’an yang berarti
bacaan atau membaca. Dengan demikian, lafal qur’an dan qira’at secara bahasa
berarti menghimpun dan memadukan sebagian huruf-huruf dan kata-kata dengan
sebagian lainnya.
Firman Allah dalam
al-Qur’an:
¨bร) $uZรธn=tรฃ ¼รงmyรจ÷Hsd ¼รงmtR#uรครถรจ%ur รรรร #sร*sรน รงm»tRรน&ts% รดรฌร7¨?$$sรน ¼รงmtR#uรครถรจ% รรรร
“Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila
Kami telah selesai membacakannya,maka ikutilah bacaannya itu.”(Qs
al-Qiyamah/75:17-18).
Para
Ulama ushul, ulama fiqh, pakar bahasa arab maupun ulama mutakallimin sependapat, bahwa pengertian pokok
yang terkandung dalam istilah al-Qur’an
yaitu: “lafazh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mulai dari surat
al-Fatihah sampai akhir surat an-Naas.”
Namun, mereka berbeda pendapat dalam
memberikan penjelasan tentang sifat-sifat yang terdapat dalam pengertian pokok
tersebut. Di antara mereka ada yang memberikan rincian yang relative panjang, ada yang
secara sederhana dan ada juga yang secara singkat. Para ulama yang memberikan
rincian relatif panjang, definisi
al-Qur’an menurut mereka yaitu “Kalam
yang bersifat mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis
dalam mushaf, yang dinukilkan secara mutawatir, dan membacanya merupakan
ibadah.” Jadi
“Al-Qur’an ini” dalam makna apa punyang diartikan kepadanya telah diwahyukan
dan diturunkan dari-Nya
xsรนr& tbrรฃ/ytFt tb#uรครถร )รธ9$# 4 รถqs9ur tb%x. รด`รB รZรรฃ รรถxรฎ «!$# (#rรy`uqs9 รmรรน $Zรฟ»n=รF÷z$# #ZรW2 รรรร
“Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya”. (QS: An-Nisaa Ayat: 82)
Al-Qur’an tidak
mungkin di buat oleh yang lain kecuali Allah seperti dalam (QS: Yunus Ayat:37)
$tBur tb%x. #x»yd รฃb#uรครถร )รธ9$# br& 3utIรธรฟรฃ `รB รcrร «!$# `ร
3»s9ur t,รรณรs? ร%©!$# tรป÷รผt/ รm÷yt รรรร ÷Pr& tbqรค9qร )t รงm1utIรธรน$# ( รถ@รจ% (#qรจ?รน'sรน ;ouqร¡ร/ ¾ร&ร#÷VรiB (#qรฃรฃ÷$#ur ร`tB OรงF÷รจsรtGรณ$# `รiB รbrร «!$#
“Tidaklah
mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu)
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta
alam”. (QS: Yunus Ayat: 37)
C.
Nama
dan Sifat Al-Qur’an
Al-Qur’an
mempunyai beberapa nama yang kesemuanya menunjukan kedudukannya yang tinggi dan
luhur. Seacara mutlak, Al Qur’an adalah kitab samawi yang paling mulia. Kitab samawi itu dinamai dengan: Al-Qur’an, Al-Fur’qon, At-Tanzul, Az-Zikr,
Al-Kitab dan sebagainya.Allah telah memberi sitaf Al-Qur’an dengan
sifat-sifat yang luhur antara lain; nur (cahaya),
hudan (petunjuk), rahmat, syifa (obat), mau’izah (nasihat), aziz (mulia), mubarak (yang
diberkahi), basyir (pembawa kabar
baik), nazir (pembawa kabar buruk)
dan sifat-sifat yang lain yang meneujukan kebesaran dan kesuciannya.
D.
Pengertian Wahyu
Al-Wahyu
(wahyu) adalah kata masdhar (infinitif). Dia menunjukan pada dua pengertian
dasar, yaitu; tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu dikatakan, “Wahyu adalah
informasi secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan kepada orang
tertentu tanpa diketahui orang lain.” Inilah pengertian dasarnya (mashdar).
Tetapi terkadang juga bermaksud al-muha, yaitu
pengertian isim maf’ul, maknanya yang
diwahyukan.
E. Cara
Turunya Wahyu
a)
Cara turunuya wahyu
kepada malaikat:
a.
Jibril menrimanya
secara pendengaran dari Allah dengan lafazhnya yang khusus.
b.
Jibril menghafalnya
dari Lauh Al-Mahfuzh.
c.
Maknanya disampaiokan
kepada Jibril, sedangkan lafazhnya dari jibril, atau Muhammad SAW.
b)
Cara turunya wahyu
kepada para Rasul
a.
Melalui Jibril
malaikat pembawa wahyu.
b.
Tanpa melalui
perantara, daintaranya melalui mimpi yang nyata
c.
Menerima wahyu dari
balik tabir
F. Cara
Turunya Al-Quran kapada Nabi (Rassul Muhammad)
Turunnya al-Qur’an
kepada nabi Muhammad SAW, melalui proses atau tahapan sebagai berikut:
a.
Al-Qur’an diturunkan
oleh Allah SWT secara sekaligus ke Lawh Mahfuzh. Adapun dalilnya yaitu Qs
al-Buruj/85:21-22)
รถ@t/ uqรจd ×b#uรครถรจ% รร
g¤C รรรร รรป 8yรถqs9 ¤รขqร รฟรธt¤C รรรร
“bahkan
(yang didustakan mereka itu) ialah al-Qur’an yang mulia. Yang tersimpan dalam
Lawh mahfuzh.” Mengenai
kapan waktunya Allah SWT menurunkan al-Qur’an ke Lawh mahfuzh dan bagaimana
wujud maupun caranya,hanya Allah sajalah yang mengetahuinya.
b.
Al-Qur’an diturunkan
dari Lawh mahfuzh ke langit dunia. Adapun dalil tentang hal ini, yaitu
firman-firman Allah yaitu:Qs
al-Dukhan/44:3,Qs al-Qadr/97:1,dan Qs al-Baqarah 2:185. Menunjukkan bahwa al-Qur’an
diturunkan ke Lawh mahfuzh dalam satu malam yaitu yang disebut malam mubarakat
,dan juga disebut malam al-qadr yang keduanya berada pada suatu malam di bulan
Ramadan. Hal ini karena sebagaimana diketahui, bahwa al-Qur’an diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW, tidak dalam tempo satu malam ,tetapi secara
berangsur-angsur dalam tempo sekian tahun. Ini berarti, bahwa ketiga ayat
al-Qur’an tersebut menunjukkan kepada bentuk turunnya al-Qur’an, yang lain atau
berbeda dengan bentuk turunnya al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Hikmah diturunkannya Al-Quran pada tahap
kedua,sementara ulama menyebutkan antara lain :
a) Sebagaimana
pemberitahuan Allah SWT kepada penghuni langit dunia tentang telah turunnya
kitab Allah yang akan disampaikan kepada Rosul-Nya yang terakhir.Hal ini
berbeda dengan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rosul-rosul
sebelumnya,yaitu secara langsung diturunkan kepada mereka satu kali sekaligus.
b) Untuk
memperkuat keyakinan serta menghilangkan keraguan terhadap al-Quran karena kalam
yang dicatat. Karena berada
dalam berbagai tempat/catatan,lebih meyakinkan keberadaanya dari pada yang
hanya terdapat dalam satu tempat/catatan.
c.
Tahap ketiga atau
terakhir,al-quran diturunkan dari langit dunia kepada nabi Muhammad SAW,melalui
perantara malaikat jibril.
Dalam tahap akhir inilah ajaran serta petunjuk Allah SWT.
G. Kesimpulan
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah dan tidak mungkin
ada yang dapat membuat dan menciptakan Al-Qur’an kecuali Allah dan Al-Qur’an di
wahyukan kepada Rassul Muhammad SAW.
Al-Qur’an memiliki banyak nama dan sifat dimana nama dan sifat
Al-Qur’an mencerminkan bahwa Al-Qur,an
itu indah mulia dan luhur.
Wahyu Al-Quran diturunkan dengan cara yang bermacam-macam
Al-Qur’an di turunkan oleh Allah secara sekaligus ke Lawh
mahfuzh untuk kemudian diturunkan kepada Nabi secara berangsur-angsur tanpa diketahui
kapan waktunya.
Daftar Pustaka
AF Hasanudin. Anatomi al-Qur’an:
Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya Terhadap Istinbath Hukum dalam al-Qur’an.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.1995.
Al-Qththan Manna’. Pengantar Studi Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
2006.
Ash Shaabuuniy Muhammad Ali. Studi
Ilmu Al-Qur’an. Bandung: CV Pustaka Ceria.1998.
Watt W.Montogomery. Pengantar
Studi Al-Qur’an. Jakarta: CV Rajawali. 1991.
Hasanudin AF, .Anatomi
al-Qur’an: Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya (Jakarta: PT Raja
Grafindo 1995), hal. 34.